Sosok di Balik Konsep Ibu Kota Negara (IKN) "Nagara Rimba Nusa"
Pemerintah telah mengumumkan pemenang dari Sayembara Desain Ibu Kota Negara (IKN) yang diadakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Senin (23/12/2019).
Dari sekian ratus karya yang masuk dan dinilai, konsep "Nagara Rimba Nusa" yang ditawarkan oleh tim Urban+ menjadi pemenangnya.
Konsep besar yang dibawa desain ibu kota ala Urban+ adalah keseimbangan antara tata kota modern, pembangunan manusia, sifat manusia, dan kelestarian alam.
Bahkan menurut Ridwan Kamil yang menjadi salah satu juri dalam sayembara ini, "Nagara Rimba Nusa" memiliki semua keunggulan dan desain sebuah kota.
Hal itu ia sampaikan melalui unggahan Instagramnya @ridwankamil, Senin (23/12/2019).
Mulai dari aspek keberfungsian, efisiensi lahan, merepresentasikan identitas kebangsaan, ruang-ruang publik dan ruang demokrasi, monumentalitas sebagai ibu kota negara, sustainabilitas lingkungan, memiliki urban system yang baik.
Sosok di balik konsep besar tersebut adalah Sibarani Sofian. Ia menggawangi tim dari Urban+ yang terdiri dari 10 ahli dari beragam disiplin ilmu berbeda.
Lalu, siapakah Sibarani Sofian itu?
Mengacu pada resume yang tersedia di laman Urban+, Sibarani Sofian merupakan seorang urban desainer yang mendirikan Urban+ pada 2017 silam. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Executive Director of Building+Places di AECOM Indonesia dari 2014-2016.
Sofian memiliki latar pendidikan arsitektur.
Ia menyelesaikan pendidikan S1-nya di Institut Teknologi Bandung (ITB) di Jurusan Arsitektur, Fakultas Arsitektur, Sipil, dan Perencanaan pada tahun 1997.
Lulus sebagai Mahasiswa Terbaik, Sofian kemudian melanjutkan pendidikan ke University of New South Wales (UNSW) dengan mengambil Master of Urban Development and Design dengan Beasiswa ADS.
Dia banyak terlibat dalam proyek-proyek desain di Asia Tenggara dan Indonesia yang memperhatikan aspek sustainabilitas berdasarkan integrasi beragam pendekatan disiplin keilmuan.
Beragam penghargaan telah ia dapatkan, salah satunya adalah sebagai Best Landscape Project, Bintaro Exchange Plaza & Parks, SILA (Singapore Institute of Landscape) Awards di tahun 2016.
Sejumlah proyek yang ia kerjakan selama ada di dalam Urban+ misalnya adalah Taman Kiara Artha di Bandung, Juanda TOD Master Plan Jakarta, Kulon Progo Aerotropolis Yogyakarta, juga Master Plan untuk Suromadu Mixed Use.
Klien yang ia tangani untuk proyek-proyek tersebut pun datang dari beragam kalangan, mulai dari pihak swasta hingga pemerintah.
Selain menjadi praktisi di bidang desain urban, Sofian juga aktif menjadi pembicara dan pemateri di bidang serupa.
Diberitakan Kompas.com, Senin (23/12/2019), konsep yang diusung Urban+ dalam Negara Rimba Rusa yakni menghubungkan manusia dengan alam dan lingkungan serta memanfaatkan potensi sumber daya air sebagai bagian dari kehidupan.
Sebagai pemenang pertama, mereka berhak menerima piagam penghargaan dan hadiah sebesar Rp 2 miliar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com